Kombinasi Glimepiride – Metformin

Berikut studi yang menilai efek terapi kombinasi metformin – glimepiride:
1.Studi : Improved Glycaemic Control by Addition of Glimepiride to Metformin Monotherapy in Type 2 Diabetic Patients. (G, Charpenteir; et al)1
Tujuan : Membandingkan efek glimepiride dalam kombinasi dengan metformin dibandingkan monoterapi glimepiride atau emtformin.
Metoda : Studi multisenter ini bersifat acak, tersamar ganda, grup paralel. Pasien DM tipe 2 usia 35-70 tahun yang tidak terkontrol dengan monoterapi metformin 2.550 mg/hari selama minimal 4 minggu, dikelompokkan secara acak untuk medapat terapi :
•Metformin
•Glimepiride
•Metformin + glimepiride
Hasil : n= 372 pasien; usia rerata 56 tahun.
Parameter Metformin Glimepiride Kombinasi Nilai p
Perubahan A1C (%) + 0,07 ± 1,20 + 0,27 ± 1,10 - 0,74 ± 0,96 <0,001
GDP (mmol/L) + 0,8 ± 0,4 + 0,7 ± 3,1 - 1,8 ± 2,2 <0,001
GDPP (mmol/L) + 1,1 ± 5,9 + 0,1 ± 5,1 - 2,6 ± 3,9 <0,001

-Insiden efek samping hipoglikemia simtomatik lebih tinggi pada kelompok kombinasi dibandingkan kelompok monoterapi (p=0,039)
-Tidak ditemukan perbedaan bermakan dalam hal kontrol gula darah pada kelompok monoterapi metformin dengan glimepiride.
Kesimpulan : Penambahan terapi glimepiride pada pasien DM tipe 2 yang telah gagal dengan metformin dapat meningkatkan kontrol gula darah dibandingkan monoterapi metformin maupun glimepiride.

2.Studi : Glimepiride versus pioglitazone combination therapy in subjects with type 2diabetes inadequately controlled on metformin monotherapy. (G, Umpierrez; et al)2Tujuan : Membandingkan efek penambahan terapi glimepiride atau pioglitazone pada pasien DM tipe 2 yang gula darahnya tidak terkontrol dengan monoterapi metformin.
Metoda : Studi multicenter, acak, grup paralel, open label. Pasien DM tipe 2 dewasa yang gula darahnya tidak terkontrol dengan monoterapi metformin (A1C : 7,5 – 10 %) dikelompokkan secara acak untuk mendapat terapi :
•Metformin + Glimepiride
•Metformin + Pioglitazone
Hasil : n=203.
-Kedua kelompok terapi mencapai penurunan kadar gula darah yang serupa dan bermakna secara statistik dibandingkan data dasar (pada minggu ke-26); (untuk kadar gula darah puasa p<0,05; A1C p=0,0001)
-Terapi glimepiride menghasilkan penurunan kadar A1C yang lebih cepat pada minggu ke-6, -12, dan ke-20 dibandingkan pioglitazone (p<0,05)
-Waktu rerata mencapai kadar A1C ≤ 7% lebih cepat pada kelompok yang mendapat glimepiride (80 - 90 hari vs 140 – 150 hari; p=0,024)
-Kadar kolesterol total dan LDL secara bermakna lebih tinggi pada kelompok pioglitazone (p<0,05).
-Terapi glimepiride berhubungan dengan peningkatan risiko hipoglikemia; sedangkan pioglitazone berhubungan dengan efek samping edema perifer.
-Biaya terapi glimepiride lebih ringan dibandingkan pioglitazone.
Kesimpulan : Pada pasien DM tipe 2 yang tidak terkontrol dengan monoterapi metformin, penambahan glimepiride atau pioglitazone sama-sama menghasilkan perbaikan kontrol gula darah yang bermakna. Dibanding pioglitazone, glimepiride menghasilkan kontrol gula darah yang lebih cepat, kadar kolesterol total dan LDL yang lebih rendah, dan biaya terapi yang lebih murah.

3.Studi : Efficacy and safety of glimepiride plus metformin in a single presentation, as combined therapy, in patients with type 2 diabetes mellitus and secondary failure to glibenclamide, as monotherapy (M, Gonzàlez-Ortiz; et al)3
Tujuan : Menilai efektifitas dan kemanan glimepiride + metformin dalam suatu preparat tunggal, sebagai terapi kombinasi, pada pasien DM tipe 2 dengan kegagalan sekunder glibenclamide.
Metoda : Studi multisenter ini bersifat acak, tersamar ganda. Kriteria pasien : Pasien DM tipe 2 yang mendapat terapi glibenclamide dosis maksimal dengan kadar gula darah puasa > 140 mg/dL dan A1C >8%. Pasien dikelompokkan secara acak mendapat :
•Glimepiride dosis titrasi hingga 4 mg
•Metformin dosis titrasi hingga 2.000 mg
•Glimepiride 4 mg + metformin 2.000 mg sediaan tunggal.
Hasil : n=104 pasien.
Kesimpulan : Penggunaan kombinasi glimepiride + metformin dalam sediaan tunggal selama 3 bulan terlihat efektif dan aman pada paisen DM tipe 2 yang mengalami kegagalan sekunder glibenclamide

4.Studi : Comparison of the Efficacy and Safety of Glimepiride/Metformin Fixed Combination Versus Free Combination in Patients with Type 2 Diabetes.(Seung-Hwan, Lee; et al)4
Tujuan : membandingkan efektifitas dan kemanan terapi kombinasi glimepiride + metformin dalam sediaan tunggal dengan sediaan terpisah.
Metoda : Pasien yang telah didiagnosa DM tipe 2 minimal 6 bulan yang lalu dikelompokkan secara acak untuk mendapat terapi :
•Metformin + glimepiride sediaan tunggal
•Metformin + glimepiride sediaan terpisah
Terapi diberikan secara titrasi tiap 2 minggu, selama 16 minggu.
Hasil : n=213 pasien.
Terdapat penurunan kadar A1C sebesar 1,09% dan 1,08% pada kelompok sediaan tunggal dan sediaan terpisah. Perubahan kadar gula darah puasa dan post prandial, serta kemanan ditemukan sama pada kedua kelompok tersebut.
Kesimpulan : Kombinasi glimepiride/metformin dalam sediaan tunggal mempunyai efektifitas dan profil kemanan yang sama dengan sediaan terpisah pada pasien DM tipe 2.