Ngerumpi Di Kantor

Wajar sih kalau anda kesal dengan kelakuan rekan kerja yang menjengkelkan. Misalnya anda kesal dengan teman yang sering memakai komputer anda tanpa ijin atau kesal dengan teman yang sering mengganggu waktu kerja anda dengan obrolan yang tidak perlu.
Tapi ingat, seberapapun kesalnya anda pada seseorang, jangan menceritakan atau ngerumpi kejelekannya pada teman lain. Karena seringkali terjadi, disadari atau tidak kalau kesal anda akan menumpahkan kekesalan dengan menceritakannya pada teman yang lain.

Kadang ajang ngerumpi menjelekkan teman bisa berbalik ‘senjata makan tuan’. Teman yang anda ajak curhat bisa saja menceritakannya pada teman yang lain atau bahkan kepada teman yang bersangkutan. Bahkan parahnya informasi tersebut akan menyebar kemana-mana. Kalau sudah begini, anda bisa dicap 'penyebar gosip'.

Peristiwa itu dapat menyebabkan permusuhan atau konflik antar karyawan. Suasananya bisa semakin panas karena karyawan ‘saling ngomporin’. Lebih jauh, situasi seperti ini bisa berakibat pada sikap saling menjatuhkan di lingkungan kerja. So, be careful. Ingat, sekalipun kesal anda tetap harus 'menyeleksi' setiap ucapan yang akan anda lontarkan.

Daripada anda menyampaikannya pada orang lain tentang kejelekan rekan yang membuat anda sebal, lebih baik bicarakan langsung secara baik-baik pada yang bersangkutan. Sampaikan bahwa anda keberatan dengan sikapnya. Kalau bisa beri dia masukan tentang sikapnya selama ini.

Dengan demikian anda bukan hanya bisa 'mengkritik' tetapi juga memberi kontribusi berharga padanya. Sampaikan dengan santai sekaligus santun. Sehingga walau dikritik, ia tidak akan membenci anda tetapi justru sebaliknya ia akan respek dan segan terhadap anda.

Asal tahu saja, mencari musuh itu jauh lebih mudah daripada mencari teman. Dengan menjaga sikap dan ucapan, anda akan terhindar dari musuh-musuh kantor. Lagipula kemampuan menahan diri untuk tidak membicarakan kebiasaan buruk orang lain, menandakan kematangan emosi anda. Hal ini penting lho untuk menunjang karir anda!